adsense

Diberdayakan oleh Blogger.

head line

Text Widget

Looped Slider

Labels

Find Us On Facebook

Advertisement

Featured Video

Featured Video

KUPAS KACANG

Sponsor

adsense

KUPAS KACANG

adsense

Gagdet

adsense

KUPAS KACANG

Video Of Day

Pages

Gallery

Sports

Popular Posts

Labels

Fashion

Technology

Blogroll

Labels

Minggu, 04 Oktober 2015

Biography Atau Profile Dr. ZAKIR NAIK

SIAPA yang tidak kenal Dr. Zakir Naik? Seorang ulama India, penulis dan perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia.
Disarikan dari wikipedia, nama lengkapnya adalah Zakir Abdul Karim terlahir pada 18 Oktober, 1965 Mumbai (Bombay pada waktu itu). Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.
Ia menyatakan bahwa tujuannya ialah membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim tidak menyadarinya atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas.

Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis, Peace TV dari Mumbai, India.
Jika kita melihat tayangan video di Youtube, debat dan cermah Dr. Naik seringkali dihadiri oleh ribuan jamaah. tidak hanya hanya orang Islam saja juga oleh kristen, hindu, budha, bahkan ateisme yang kerap kali menjadi jamaah dan mengambil kesampatan pada sesi tanya-jawab.
Ketika diberi pertanyaan yang tak jarang menentang Islam, ia selalu mengawali jawabannya dengan memuji pertanyaan yang dilontarkan penanya, lalu menjawab dengan sistematik, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan tersebut dari mendasar kemudian dengan pengandaian-pengandaian yang dengan mudah ditangkap akal sehat, serta tak lupa ia sertai dengan dalil-dalil yang lebih meyakinkan para penanya.

Dr. Zakir Naik dengan kemampuan yang dimilikinya berupa hafalan yang teramat kuat tidak hanya mampu menghafalkan Al-Qur’an dan Shahih Bukhari Muslim, akan tetapi beliau juga telah menguasai kitab Weda, Tripitaka, Bhagavad gita, bahkan telah menggerakkan hati ribuan penganut Hindu di India dan menjadi mu’allaf. Beliau tanpa ragu-ragu juga mengoreksi pastur dan pendeta jika mereka salah dalam mengutip ayat-ayat dalam bibble atau injil.
Bahkan Zakir Naik sempat membuat kemarahan komunitas Syiah dalam Konferensi Damai di Mumbai pada tahun 2007, ketika ia menyebutkan kata-kata “Radhiyallah taa’la anhu” (Semoga Allah meridhoinya) untuk Yazid. Dan sekarang mulai terlihat orang-orang yang tidak bertanggung jawab mulai menebar fitnah. Setelah Orang-orang Syiah, musuh-musuhnya yang lainnya pun mulai menghembuskan isu Wahabi kepada Dr. Zakir Naik.
Dr. Zakir Naik sendiri memiliki tokoh yang menjadi inspirasinya yakni Ahmed Deedat. Namun, Dr. Zakir Naik tidak memiliki banyak agenda Debat Terbuka layaknya Ahmed Deedat karena hampir semua tantangan debat yang dilayangkan oleh Dr. Zakir Naik tidak mendapat respon dari gereja-gereja, bahkan sampai sekarang belum ada berita apakah ada Pendeta yang berani berhadapan langsung dengan beliau. Oleh karena itu, Dr. Zakir Naik dijuluki “Ahmed Deedat Plus” yang telah membuat pastur dan pendeta merasa ngeri berhadapan dengan beliau yang argumentasinya belum pernah terpatahkan.
Dakwah-dakwahnya disampaikan dengan mudah dapat diakses melalui situs youtube yang kebanyakan berasal dari saluran Peace TV yang direkam dengan kefasihan beliau dalam berbahasa Inggris, bahkan beberapa telah disertai subtitle Indonesia.

Hampir 25% dari pendengar dalam ceramah-ceramah Dr Naik adalah non-Muslim. Bagaimana dia berinteraksi dengan mereka menurutnya itu tergantung pada bagaimana media memotret Islam, yaitu bagaimana negara-negara non-Muslim memandang Islam. "Ketika saya berbicara dengan non-Muslim, saya membuat mereka merasa nyaman untuk bisa mengkritik dan menyerang Islam, kemudian saya tanyakan pada mereka dulu, 'Menurutmu apa yang salah dengan Islam?'"
Kemudian mereka akan memberikan tiga sampai empat pertanyaan. Dan menurut pengalaman Dr Naik dalam berdakwah selama 15 tahun, para non-Muslim itu rata-rata memberikan 20 pertanyaan paling umum.
Pertanyaan nomor satu adalah tentang jihad, konsep yang paling disalahpahami. Kedua adalah tentang kaum Muslim sebagai fundamentalis, ektrimis, dan bahwa Islam disebarkan dengan pedang.
Dr Naik rutin menyebut agama Kristen dalam ceramahnya. Bagi Dr Naik, ancaman terbesar bagi Islam adalah media, yang bisa mengubah hitam menjadi putih, orang jahat menjadi pahlawan. Namun, jika dibandingkan antara Kristen dan sekulerisme, ancaman terbesar justru berasal dari sekulerisme. "Tapi orang Kristen beda dari agama Kristen. Kebanyakan orang Kristen tidak mempraktikkan ajaran agamanya, dengan begitu sekulerisme menjadi ancaman yang lebih besar."
Kaum sekuleris, menurut Dr Naik, berusaha meyakinkan kaum Muslim bahwa kehidupan berdasarkan sunnah Rasul mungkin tidak akan sesuai untuk masa sekarang, bahwa cara hidup yang Islami, seperti jilbab, tidak tepat.
"Sekulerisme tengah menyebar, tapi begitu juga dengan Islam."
Menurut Dr Naik, di banyak bagian dunia, ketika tidak ada ancaman eksternal maka akan ada ancaman internal. Sudah menjadi kodrat alam bahwa manusia akan melupakan perbedaan mereka saat dihadapkan pada musuh besar bersama. Karena itu perlu diadakan rekonsiliasi antar aliran dengan merujuk pada sumber-sumber otentik, yaitu Al-Qur'an dan Hadist.
Konflik sektarian sangat signifikan. Setiap pihak memiliki kelompok sendiri dan masing-masing ingin kelompoknya bertambah besar. Konflik itu adalah tentang kekuasaan dan popularitas.
Dr Naik mengatakan bahwa terkadang ancaman eksternal dibutuhkan bagi kaum Muslim untuk bersatu di bawah satu spanduk, jika mereka bersatu maka ancaman eksternalnya tidak akan berpengaruh. Alasan mengapa ancaman eksternal menjadi signifikan adalah karena kaum Muslim tidak bersatu.
Ceramah Dr Naik lebih mengutamakan seni debat dan meyakinkan daripada subyek pembicaraan. Dia beralasan itu dikarenakan Allah meminta hamba-Nya untuk berdebat dan bermusyawarah dengan orang-orang.
Dr Naik pernah berbicara di hadapan satu juta orang di Kerala, India. Jumlah hadirin terbesar yang pernah dia hadapi. Di Mumbai, ceramahnya selalu didatangi oleh 200-300,000 orang. Dan di luar India bisa mencapai 10-50,000.
"Bulan Ramadhan kemarin, hadirin saya di Uni Emirat Arab mencapai 30,000 orang. Itu adalah kumpul-kumpul terbesar di UEA. Belum pernah ada acara yang berhasil mendatangkan bahkan separuh dari jumlah itu," ujar Dr Naik.
Dr Naik sering dikritik tidak memenuhi kriteria sebagai seorang cendekiawan Islam. "Saya tidak pernah bilang bahwa saya adalah cendekiawan. Orang-orang yang mengatakan itu. Sedangkan untuk kriteria, yang kita butuhkan hanyalah menjadi seorang Muslim. Tuhan memerintahkan kita untuk berdakwah meskipun hanya satu kata. Masalahnya adalah saya belum pernah menempuh pendidikan agama. Saya adalah lulusan kedokteran medis. Tapi kami memiliki 25 orang di dalam organisasi kami yang lulus dari lembaga-lembaga Islam prestisius.

0 komentar

Posting Komentar